Pada suatu hari kuputar gelombang yang mungkin usianya lebih tua dari ibu ku….
Di kota baru, sebelah kali code
Lewat suara.ku coba menerjemahkan syairmu yang penuh imajinasi….
Ada mamar di penggalan kata mu….
Ada luka dimetaformu
Dan kau enggan berlari
Atau sembunyi di ketiak sunyi
Kau tetap tegar. mata mu menampar
Pada suatu hari kudengar gelombang itu yang mungkin usianya lebih tua dari ibu ku….
Dan masih saja sajakmu bercerta tentang kisah masa lalu
Menyayat bila kuraba getir bila rasa ya..
Kau
berteriak hingga menciptakan frekensi yang merebahkan ego yang begitu
asa kau pun menjerit, melejit kelangit seakan meruntuhkan jiwa-jiwa
pahit.getir dan anyir
Pada suatu hari kuputar gelombang itu yang mungkin usianya lebih tua dari ibu ku…..
Tetapi tak ku dengar suara sajak mu yang mengicau bagai prenjak yang senantia membangunkan sebelum embun mengering.
Suara syair gerimis yang sesekali diselingi petir yang membelah peraduan mimpi saat argument kita beradu
Aku menunggu
Aku putar gelombang itu….
Dan tak ku dengar suara yang membuatku rindu…….