Minggu, 29 Juli 2012

Bidadari Pembius Pangeran

Serasa Sepi dan terik rindu akan labuhan hati
semakin petang gelap berganti mentari
sejauh itu terus selalu berganti

semakin kuat hati kuatkan diri
ombak-ombak mengulung menuju tepi
hantam bibir lembut tinggalkan busa
seelok rupawan membius pangeran
bingung tak sadar akan keheranan

Wahai, bidadari?
Rupamu sungguh hapuskan keangkaraan
tuturmu damaikan kegelisahan
tapi jiwamu sungguh pangeran sulit dapatkan

pangeran kini beperang
medan asmara akan jadi sejarah panjang
bahwa ada perjuangan dalam menggores ketulusan
mendamaikan hati pada bidadari pujaan

Template by:

Free Blog Templates