Seelok parasmu terpampang di angkasa...
Yang selalu terangi malam bersama bintang...
Engkau pelipur sedihku, selalu temani aku..
Sekalipun kau berada di angkasa..
Aku tetap menatapmu bersama indahnya malam....
Oh bidadari Purnama...
Engkau sungguh elok tak tertandingi..
Sisi hatikupun kau terangi pula...
Tak sungkan-sungkan kau cintai aku begitu dalam...
Sungguh, aku begitu sayang engkau bidadariku..
Tak seberapa waktu merajut benangnya...
Kau tetap tinggal sepanjang nafasku ini...
Berdetak jantungku hanya lewati sayangmu...
Dan menggapai dasar hatimu yang lembut...
Kemerduan suaramu, mempesonaku...
Bidadariku, kekasih pujaanku..
Bernaunglah dalam malam hati di dada...
Terangilah sudut gelap yang mencekap..
Carikanlah bagian jiwaku yang hilang...
Yang kutau, hanyalah engkau yang miliki...
Selama sinarmu tetap ada...
Awan hitam itu kan kusingkirkan...
Dan kau kan jadi intan dalam petiku..
Tak kuperlukan dari keremangan pelitaku..
Cukuplah cahaya lembutmu buatku tenang...
Yang selalu terangi malam bersama bintang...
Engkau pelipur sedihku, selalu temani aku..
Sekalipun kau berada di angkasa..
Aku tetap menatapmu bersama indahnya malam....
Oh bidadari Purnama...
Engkau sungguh elok tak tertandingi..
Sisi hatikupun kau terangi pula...
Tak sungkan-sungkan kau cintai aku begitu dalam...
Sungguh, aku begitu sayang engkau bidadariku..
Tak seberapa waktu merajut benangnya...
Kau tetap tinggal sepanjang nafasku ini...
Berdetak jantungku hanya lewati sayangmu...
Dan menggapai dasar hatimu yang lembut...
Kemerduan suaramu, mempesonaku...
Bidadariku, kekasih pujaanku..
Bernaunglah dalam malam hati di dada...
Terangilah sudut gelap yang mencekap..
Carikanlah bagian jiwaku yang hilang...
Yang kutau, hanyalah engkau yang miliki...
Selama sinarmu tetap ada...
Awan hitam itu kan kusingkirkan...
Dan kau kan jadi intan dalam petiku..
Tak kuperlukan dari keremangan pelitaku..
Cukuplah cahaya lembutmu buatku tenang...