Di sebuah persinggahan Ku duduk sejenak
Hanya untuk meredam lelah yang membuat ototku kaku
Entah angin apa yang mengalihkan ke dua bola mata ini
Ke arah yang tidak jauh dariku
Seorang bocah berpakaian kusut
Menelusuri lorong waktu hanya demi sesuap nasi
Menggantungkan sebungkus harapan di sudut kota
Uluran tangan para dermawan adalah impian sederhananya
Walau harus berteman dengan debu jalanan
Tapi,dia hanya salah satu dari jutaan bocah kecil
Yang tak dapat menikmati waktu
Ia hanya bias tersenyum menatap dinding langit yang mulai menghitam
Namun dia akan berhenti sejenak untuk melepas lelah di pintu malam