Jumat, 21 September 2012

Dongeng Kopi #004 ] Hati, Otak, Cinta, dan Kopi

“Cinta," katanya dalam satu kalimatnya yang termasyhur, "seperti jam pasir. Ketika hati semakin penuh terisi, otak pun semakin kosong!"

Hati dan otak, seperti dua sisi tabung yang dihubungkan oleh celah kecil. Pasir yang menakar waktu itu, seperti Cinta, tak akan mengisi penuh sekaligus kedua sisi tabung itu. Begitukah, Tuan Renard?

Saya bayangkan kalimat itu tercetus saat ia mulai rajin ikut menghabiskan waktu di kafe-kafe di Paris dan di situ sejumlah penulis membicarakan perihal sastra, dan mereka menulis untuk surat kabar Parisian. Tentu saja saat itu mereka sambil menghirup kopi!

Kopiku, hmm, maksud saya cintaku pada kopiku, tidak seperti itu rasanya. Semakin hatiku terisi oleh Cinta padanya, rasanya semakin aku menemukan alasan rasional di otakku untuk Cintaku pada kopiku itu. Maaf, Tuan Renard. Rumusanmu tentang Cinta itu, mungkin berlaku untuk Cinta kepada hal lain saja, ya. []

Template by:

Free Blog Templates