Bersama angin malam ini ku coba titipkan
do’a untukmu yang jauh disana, sebagai salam kasihku yang terhalang
jarak pandang dan raba semoga meski tanpaku disampingmu kau tak pernah
merasa kesepian. Maafkan jika rasaku hanya dapat ku torehkan pada
slide-slide beground dunia maya ini dengan harapan tiada alasan kau
menganggapku menghilang dari peredaran keseharianmu yang masih terus
bergelut dengan tabir waktu. Bagiku, kelelahanku tak berarti sesuatu
yang mampu menumbangkan asaku.
Sayang….
Aku sungguh tak ingin kau tahu impiku
yang hingga kini terus saja menayangkan senyummu mengakibatkan nyataku
menitikkan keharuan pada dinding kelopak mataku yang mulai sayu, agar
tetap saja senyum itu menghiasi wajah elokmu sampai tatap mataku kan
terpejamkan kelopaknya dan gelap pandanganku daripadanya.
Sedikit waktu yang telah berlalu
bersamamu membuai tawa dan menderaikan air mata, menguji hatiku tuk tak
rapuh lagi dari terpaan badai kegelisahan. Menyajikan hikmah cinta pada
jiwa membingkai ketegaran tuk terus melangkah menggapai asaku yang dulu
hamper tenggelam tertelan oleh deru topan kehidupan.
Akhir dari pengharapan itu telah
terwujut, semoga kau disana selalu berbahagia bersama dia sang insan
beruntung yang telah memperoleh segenap jiwa ragamu menjadi bagian dari
keberlangsungan hidupnya.
Selamat jalan wahai bidadariku, selamat berpisah sang tumpuan hatiku…. Do’aku senantiasa besertamu