Minggu, 05 Agustus 2012

DeritaQ BahagiaQ

Ketika mataku terbuka dipagi ini, menyonsong sang mentari terbit di ufuk timur yang menyala memerah menghangatkan kulitku, hingga mengalirkan peluh di dahiku oleh teriknya yang mulai bercokol menerpa pijakanku. Ku beringsut dari dudukku yang rapuh melata kedepan pintu yang menganga, mencari secercah bayang melintas beberapa detik silam. Namun bayang itu tak dapat ku temukan melalui teropong pandang yang semakin rabun terkikis sedih yang memeras air mata.
Kupalingkan tatap ke balik pepohonan yang rindang, menerawang jauh berharap dia bersembunyi disana sambil membawa kuncup bunga mekar yang semerbak. Tapi hal itu tak jua memuaskan hatiku, karena bayang yang ku tunggu tak ada disana. Entah kemana ia berkelebat menghilang menyisakan sejuta kerinduan bagi rasa dan imajiku…???
Aaahhhh….
Digubuk reot ini aku sendiri terus menantikan dia yang dulu pergi dan menitipkan hati pada pagi untuk ku sambut dikesorean hari.
Ceritera indah tentang kita dulu hingga kini masih selalu bermain dalam hayalku yang beku mengawetkannya dan terus menjaganya sampai ku tak lagi mampu berharap pada bintang jatuh tuk meleburkan dua jiwa dalam satu hati.
Kasih….
Aku sungguh tak berdaya tanpa kehadiranmu disisiku, seperti dulu di waktu kau masih setia menemaniku, memberi semangat padaku, menjadikan aku kuat menghadapi rentetan problem yang tak henti-hentinya menjejal kesanggupanku.
Sayang….
Adakah kau tahu, aku disini tetap pada hatiku yang menyimpan namamu…???
Tiada yang kan dapat mengubah rasa ini walau hatiku telah membatu bagi orang lain yang mencoba mencairkan bongkahan beku yang menyelimutiku. Kebekuan ini kan senantiasa melindungi hasrat cintaku padamu dari pemangsa kerinduan yang mencuri tahta persembahanku untukmu.
Yaaahhh…
Mungkin aku telah gila, tapi aku bahagia dengan kegilaan ini karena kau yang telah membuatku gila tuk terus mencintaimu meski seluruh dunia tahu engkau telah terlarang untukku. Tapi entah mengapa rasa yang kumiliki tak mau berubah dan bahkan berkurangpun tidak.
Rasa ini menyiksaku, namun aku juga teramat sangat bahagia karenanya…..
Ku akui, aku bahagia oleh derita cinta ini

Template by:

Free Blog Templates