Malu hanya dipajang sebagai hiasan dinding,
tanpa rasa bersalah
menari di antara koin-koin emas berlumur darah
bersanding angkuh seolah akan terus hidup dalam keindahan tahta kemenangan....
lalai pada hakekat manusia
yang suatu saat nanti menua, pikun, dan tak berdaya
bahkan seorang tiran yg paling kuat sekalipun....
banyak diantaranya mati
sebagai pengecut dan pecundang....
tanpa sempat mengakui kekeliruan nya
atau dia memang tak pernah berani mengakui..??
segala sesuatu
ada saatnya....
ada masanya....