
Malam mulai berhias anggun
daun daun melambai tertiup angin
ranting ranting menari di cahaya rembulan
daun daun melambai tertiup angin
ranting ranting menari di cahaya rembulan
bungapun bermekaran
di taman hati
di taman hati
tanpak pelangi mulai menguncup
di taman langit
di taman langit
ku buat puisi rindu untukmu kala malam
menghangatkan
menghangatkan
dengan senyum rembulan
kulukiskan dalam bingkai rindu yang indah
kulukiskan dalam bingkai rindu yang indah
di bibirmu puisiku menjelma kecupan hangat
menjadi gemricik air di celah celah bebatuan
menjadi gemricik air di celah celah bebatuan
embun embun berbaris di bulu matamu
mengerling sejuk ke dalam hatiku
mengerling sejuk ke dalam hatiku
Di sebuah taman kita bersanding bersama
ku gengam erat jemari lembutmu
ku gengam erat jemari lembutmu
lihatlah di cakrawala yang biru
kelopak rembulan tumbuh menjadi purnama
cahayanya tanpak merekah indah bermekaran di angkasa
kelopak rembulan tumbuh menjadi purnama
cahayanya tanpak merekah indah bermekaran di angkasa
ku petik butir-butir cahayanya
ku taburkan di pelupuk matamu dengan penuh syahdu
ku taburkan di pelupuk matamu dengan penuh syahdu
lihatlah lingkar mataku, bercahaya menatap wajahmu.
penuh dengan puisi rindu
penuh dengan puisi rindu
Kuikat bintang satu yang bergemelap
ku tuliskan bait bait sajak di punggungnya
ku tuliskan bait bait sajak di punggungnya
lihatlah aksaranya penuh bahasa rindu
kala angin membawanya ke angkasa
kala angin membawanya ke angkasa
Aku bahagia memandang keindahan bintang dari persada
Serumpun puisi cinta. Sehamparan rindu menari di indahnya malam
Serumpun puisi cinta. Sehamparan rindu menari di indahnya malam